Pages

Sabtu, 05 Oktober 2013

Mimpiin kamu

Minggu 06/10/2013
Malam ini aku mimpi bersama kamu..
Ceritanya aku pergi bersamamu... lah terus tiba" saat kita berdua bersama Ayahku datang,
Kita langsung kaya orang mau pisahan/mau pulang kaya ke rumah masing",kaya orang bingungbkabe... hehehe
Pacaran tapi masih umpet-umpetan heheheheh....gmn kabarnya adek?? sehatkan... belajar yang bener ya.. ok.masa depan masih panjang,,
masa depan di tangan adek...

Rabu, 02 Oktober 2013

pulang ga ya??

Ketemu lagi sama adek..  nih mas punya cerita lagi... kan tadi Rabo sore 02/10/2013
mas kan di suruh munjung ama pak H.Rohmat.. lah pas rampung munjung kan ke situ lagi buwat laporan,
lah pas tekan kana ana bu helmi njagong ama pak kemat, eh tiba" malah keplok"ama bilang kaya gini "PULANG GA YA,,,ADA YANG PULANG GA YA??"
Asem  yakin.... ana pak kemat maning.... duh.. mbayangna kalo besok kita jadi domas gmn rasanya ya heehhehehhe.. q pingine foto bareng hehehhehe
men ketularen hehehehhehhe..... semangat ya belajarnya..ok

Selasa, 01 Oktober 2013

18.Keluar Pondok

Assalamungalaikum wr wb

Dek Fitri mas berebcana akan membuat situs yang issinya Curakan hati kita berdua,

Cerita pertama(keluar dardi pondok)
asem bangett.. sebenarnya ceritanya tdi udah jadi..akehh babgett.. tapi tiba" batre leptopnya habis jadi langsung mati, padhal lm tak simpen.. ya wes tak nulis cerita maning tpilbh ringkes ajalah..
Pretanyaan
kenapa mas keluar  dari pondok...../?????
jawaban
karena mas ga betah??kenapa ga betah karena yang membuat mas ga betah penyebabnya yaitu anak"yanglain. mas kan di situ yang paling lama, jadin ya  di suruh menjadi pengurus pondok.. lah ternyata yang diurus bocae pada mbeling" kalo ngaji/solat harus di ubrak",kalo di suruh piket pada mbantak,kalo di omong malah kesinggung,kalo ga pada ngelakuiin itu yang di omong nang Pak yai/Gusnya pasti mas,lah karena itu mas jadi ga konsentrasi kalo belajar,sakit atiiii.........Bocae pada karepe dewek.. kalo buang sampah jg sembarangan,kalo ga ngaji malah nang kamar pada udut/ngerokok.. mudeng ga ceritnya..

Lah kemarin mas sowan Jumat27/09/2013 bertujuan buwat  pamitan, tapi ga boleh /ya masih di cekallah.. kata pak Yai karena kalo mas keluar sp yang ngurusin lagi/kamu kan anak yang rajin jadi supaya bis buat contoh yang lain (duh jadi kePDan hehhehehe)
itulah intinya ya tpi mas tetepa ja pulang... ya ternyata di rumah belajarnya nyantai,,.....kalo adek punya cerita tulis disini aja/komen...heheh

Wassalamungalaikum wr wb

Selasa, 27 November 2012

Mengurangi Kemacetan, Menghadapi Kenyataan

Mari menghadapi kenyataan. Untuk membangun sistem angkutan umum mumpuni, yang dapat mengurangi jumlah kendaraan pribadi di jalan-jalan di Jakarta sehingga sama seperti 20 tahun yang lalu, diperlukan waktu 10 tahun.

Padahal pada saat yang sama, sangat kecil kemungkinan pemerintah pusat akan mengeluarkan kebijakan yang dapat mengecilkan industri otomotif. Bukan karena ada konspirasi atau semacamnya, melainkan karena memang sulit menolak godaan pertumbuhan ekonomi yang ditawarkan industri otomotif sebagai jalan pintas.

Meski demikian, angkutan umum tetap harus dibangun. Makin cepat dimulai (dan makin kencang larinya), makin baik. Lalu apa yang dapat kita lakukan sambil menunggu 10 tahun itu? Kita tentu tidak mau cuma marah-marah dan menderita berbagai penyakit akibat macet, polusi dan berbagai ketegangan?

Ada beberapa cara. Yang utama adalah, mengurangi kebutuhan bepergian pada hari kerja.

Dewasa ini, teknologi informasi makin hebat. Perkembangan dunia digital sudah dan terus membantu kita dalam “bertemu” orang. Tatap muka kini dapat dilakukan melalui Skype, Facetime, dan berbagai platform lain.

Beberapa jenis pekerjaan juga lebih bagus dan produktif bila dilakukan tertulis, ketimbang lisan. Mutu pemikiran pun membaik bila kita mengurangi kebiasaan bercakap-cakap dan meningkatkan kebiasaan menulis.

Untuk mendukung berlangsungnya bekerja tanpa perlu ke kantor, pemerintah dan swasta dapat mendorong ketersediaan jaringan internet nirkabel di seluruh kota. Di Jakarta, sebagai contoh, memang sudah banyak titik hotspot. Tetapi jangan lupakan kawasan pinggir, kabupaten-kabupaten sekitar, karena di sinilah pertumbuhan permukiman terbesar — dan sumber bangkitan perjalanan ulang-alik ke pusat kota Jakarta.

Dukungan lain? Makin banyak layanan pengantaran makanan. Bahkan, layanan ini sudah menjalar ke kota-kota “tenang” seperti Yogyakarta. Tak hanya makanan, tapi juga antaran yang lain. Sektor ini bisa meningkat dengan dorongan insentif dan kebijakan lainnya.

Ada satu cara lagi yang agak sulit (tapi bukan tidak mungkin diterapkan). Yakni mengatur ketersediaan permukiman di dekat lokasi pekerjaan.

Sekarang ini, para pengembang gedung kantor dan pusat komersial lain diwajibkan menyediakan tempat parkir dengan jumlah minimal yang diatur rinci. Mengapa mereka tidak sekalian diwajibkan membangun hunian karyawan di dalam kompleks yang sama — atau setidaknya berdekatan? Bayangkan betapa leganya jalanan karena para karyawan hanya perlu menempuh 5-10 menit untuk bisa sampai ke kantor.

Semua ini dapat diatur di dalam Rencana Detail Tata Ruang per kecamatan yang sekarang sedang ditinjau kembali. Ini suatu kesempatan!

Saya yakin ada banyak kecerdasan untuk menghasilkan gagasan dan perubahan signifikan dalam mengatasi kemacetan. Yang saya khawatirkan adalah harapan yang terus-menerus atas akan adanya solusi mudah yang mujarab seketika, yang membuat kita menunggu dan tidak berubah. Selain itu ada juga kemalasan — terutama dari pihak birokrasi — untuk memudahkan perubahan itu. Kata kunci yang sering diungkapan adalah "Sulit!" Tetapi, tidak mungkin lebih sulit daripada keadaan yang sudah kita hadapi sekarang. Ayo, bangun! Hadapi kenyataan!

 Apa lagi yang dapat dilakukan demi mengurangi kemacetan? Pembaca punya ide?